ﺒﺴﻢﺍﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﻴﻢ
Pada thread di salah satu grup dialog lintas iman islam
kristen di link
https://www.facebook.com/groups/3934859099941639/permalink/5808020852625445/?app=fbl
Saya membuat tulisan sebagai berikut:
ada kesamaan antara peristiwa pasca nabi muhammad meninggal
dan nabi isa diangkat, yaitu munculnya orang2 yg mengaku punya hubungan dengan
nabi lalu membuat pengajaran yg berbeda dg apa yg diajarkan dengan nabi.
kita mengenalnya dengan paulus dan musailamah.
paulus mengaku telah bertemu dg yesus di perjalanan menuju
damaskus dan menerima mandat untuk mengajarkan kabar gembira tentang yesus.
nah, paulus ini membatalkan beberapa syariat yang
dilaksanakan yesus,satu contohnya adalah kewajiban sunat. dan kata2nya lalu
dimasukkan sebagai bagian dari kitab suci.
sedangkan musailamah,dia memang termasuk dalam delegasi kaum
yamamah yg menemui nabi,namun dia tidak bertemu nabi krn menjaga barang orang2
kaumnya.
dia lalu mengaku bersekutu dengan nabi muhammad dalam
kenabian, mengakui kenabian muhammad saw namun juga mengklaim dirinya nabi dan
membatalkan beberapa syariat islam contohnya shalat dan membayar zakat.
musailamah ini juga membuat beberapa syair yg diklaimnya
sebagai wahyu Tuhan.
ada yg menarik dari keduanya. baik paulus dan musailamah
bahwa mereka berdua sama2 'dusta'
musailamah dijuluki sebagai al kadzab dan paulus mengatakan
bahwa dia berdusta untuk kemuliaan Tuhan
Roma 3:7
3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin
melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang
berdosa ?
bedanya adalah,di mata penganut nasrani paulus adalah
seorang apostle dan martir sekaligus,ucapan2nya bahkan menjadi bagian dari
kitab suci.
sedang musailamah,kaum muslim menyebut dia nabi
palsu,pemimpin kaum murtad dan mati dalam kekafiran saat memerangi kaum
muslimin.
persamaan mereka dalam menghapus syariat agama ditanggapi
berbeda oleh orang nasrani dan orang islam. orang nasrani,sepanjang yang saya tahu
membenarkan ajaran paulus yg menjadikan sunat tidak wajib dan berimbas pada
pelanggaran 10 perintah Tuhan(membuat patung dan menyembah kepadanya,memuliakan
hari sabat) yg bahkan membuat kaum yahudi menjuluki orang nasrani sebagai
'avodah zarah'.
sedangkan untuk musailamah,sudah jelas dia melakukan
nawaqidhul islam(pembatal keislaman) dan dihukumi murtad lalu diperangi
sehingga saat dia mati,berakhirlah ajarannya dan sisa2 pengikutnya lalu kembali
kepada islam,melaksanakan sholat dan zakat kembali,sesuatu yg sebelumnya oleh
musailamah dibatalkan kewajibannya.
Wallahu 'alam
Kemudian,ada komentar menanggapi tulisan saya oleh seorang
netter nasrani bernama bobby. Selanjutnya terjadilah dialog antara kami yang
rupanya dialog tersebut berkembang yang isinya saya posting disini.
Untuk selanjutnya penulis
disingkat sebagai S dan bobby netter nasrani disingkat sbg B.
B:
“Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa
kita berkata: ”Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari
padanya.” Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.”
Roma 3:8 TB
Baca ayat selanjutnya ya, karena paulus hanya mengikuti
kata-kata para pendusta. Para munafik yang berbohong demi kemuliaan Tuhan
S:
Bobby Aprilyanto no,ayat ke 7 sebelumnya paulus tidak sedang
mengutip kata2 orang lain,tetapi itu kata2nya sendiri sejak dari ayat 1. Hanya
ayat 8 dia mulai mengutip perkataan lain dan Pada ayat 9 pun dia tidak
mengutip,baru dia mengutip lagi mulai ayat 10-18.
B:
Sarto Bakri mengikuti kata2 pendusta. Contoh ni kalo emang
gatau ya
Uang korupsi ini sungguh sangat2 nikmat, ketahuilah orang
yang kayak gitu harus diusut kpk
S:
Di ayat 7 Itu paulus sedang berbicara dengan kata2nya
sendiri,bukan mengutip atau mengikuti kata2 seseorang
Satu kalimat ucapan paulus,satu kalimat baru dia mengutip. Makanya ditandai dg tanda petik ",yg artinya kalimat sebelum dan sesudahnya beda konteks perkataan siapa,tidak tersambung jadi berasal dari satu orang.
Coba dilihat lagi
B:
Sarto Bakri baca lagi deh yang bener
S:
Sudah,
Roma 3
1
Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya
sunat?
2
Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab
kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
3
Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia,
dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
4
Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua
manusia pembohong, seperti ada tertulis:
"Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu,
dan menang, jika Engkau dihakimi."
5
Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah,
apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah — aku berkata sebagai
manusia — jika Ia menampakkan murka-Nya?
6
Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah
dapat menghakimi dunia?
7
Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah
bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
8
Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa
kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul
dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.
______________
Jelas sekali disitu,yg mana perkataan paulus sendiri dan yg
mana perkataan yg dia kutip. Dipisahkan dg tanda (")
Jadi, perkataan "..jika kebenaran Allah oleh
dustaku.." adalah kata2 paulus sedang "marilah kita berbuat yg
jahat.." adalah perkataan orang lain yg dikutipnya,yg dikatakan paulus
adalah fitnahan orang lain.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar