Kamis, 05 Januari 2023

DEBAT LINTAS IMAN SARTO VS BOBBY : MEMBAHAS ROMA 3:7

ﺒﺴﻢﺍﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﻴﻢ


Pada thread di salah satu grup dialog lintas iman islam kristen di link

https://www.facebook.com/groups/3934859099941639/permalink/5808020852625445/?app=fbl


Saya membuat tulisan sebagai berikut:

ada kesamaan antara peristiwa pasca nabi muhammad meninggal dan nabi isa diangkat, yaitu munculnya orang2 yg mengaku punya hubungan dengan nabi lalu membuat pengajaran yg berbeda dg apa yg diajarkan dengan nabi.

 

kita mengenalnya dengan paulus dan musailamah.

 

paulus mengaku telah bertemu dg yesus di perjalanan menuju damaskus dan menerima mandat untuk mengajarkan kabar gembira tentang yesus.

nah, paulus ini membatalkan beberapa syariat yang dilaksanakan yesus,satu contohnya adalah kewajiban sunat. dan kata2nya lalu dimasukkan sebagai bagian dari kitab suci.

 

sedangkan musailamah,dia memang termasuk dalam delegasi kaum yamamah yg menemui nabi,namun dia tidak bertemu nabi krn menjaga barang orang2 kaumnya.

dia lalu mengaku bersekutu dengan nabi muhammad dalam kenabian, mengakui kenabian muhammad saw namun juga mengklaim dirinya nabi dan membatalkan beberapa syariat islam contohnya shalat dan membayar zakat.

musailamah ini juga membuat beberapa syair yg diklaimnya sebagai wahyu Tuhan.

 

ada yg menarik dari keduanya. baik paulus dan musailamah bahwa mereka berdua sama2 'dusta'

musailamah dijuluki sebagai al kadzab dan paulus mengatakan bahwa dia berdusta untuk kemuliaan Tuhan

Roma 3:7

3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ?

 

bedanya adalah,di mata penganut nasrani paulus adalah seorang apostle dan martir sekaligus,ucapan2nya bahkan menjadi bagian dari kitab suci.

sedang musailamah,kaum muslim menyebut dia nabi palsu,pemimpin kaum murtad dan mati dalam kekafiran saat memerangi kaum muslimin.

 

persamaan mereka dalam menghapus syariat agama ditanggapi berbeda oleh orang nasrani dan orang islam. orang nasrani,sepanjang yang saya tahu membenarkan ajaran paulus yg menjadikan sunat tidak wajib dan berimbas pada pelanggaran 10 perintah Tuhan(membuat patung dan menyembah kepadanya,memuliakan hari sabat) yg bahkan membuat kaum yahudi menjuluki orang nasrani sebagai 'avodah zarah'.

 

sedangkan untuk musailamah,sudah jelas dia melakukan nawaqidhul islam(pembatal keislaman) dan dihukumi murtad lalu diperangi sehingga saat dia mati,berakhirlah ajarannya dan sisa2 pengikutnya lalu kembali kepada islam,melaksanakan sholat dan zakat kembali,sesuatu yg sebelumnya oleh musailamah dibatalkan kewajibannya.

 

Wallahu 'alam

 

Kemudian,ada komentar menanggapi tulisan saya oleh seorang netter nasrani bernama bobby. Selanjutnya terjadilah dialog antara kami yang rupanya dialog tersebut berkembang yang isinya saya posting disini.

 

 Untuk selanjutnya penulis disingkat sebagai S dan bobby netter nasrani disingkat sbg B.

 

 

 

B:

“Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: ”Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya.” Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.”

Roma 3:8 TB

 

Baca ayat selanjutnya ya, karena paulus hanya mengikuti kata-kata para pendusta. Para munafik yang berbohong demi kemuliaan Tuhan

 

S:

Bobby Aprilyanto no,ayat ke 7 sebelumnya paulus tidak sedang mengutip kata2 orang lain,tetapi itu kata2nya sendiri sejak dari ayat 1. Hanya ayat 8 dia mulai mengutip perkataan lain dan Pada ayat 9 pun dia tidak mengutip,baru dia mengutip lagi mulai ayat 10-18.

 

B:

Sarto Bakri mengikuti kata2 pendusta. Contoh ni kalo emang gatau ya

 

Uang korupsi ini sungguh sangat2 nikmat, ketahuilah orang yang kayak gitu harus diusut kpk

 

S:

Di ayat 7 Itu paulus sedang berbicara dengan kata2nya sendiri,bukan mengutip atau mengikuti kata2 seseorang

 

Satu kalimat ucapan paulus,satu kalimat baru dia mengutip. Makanya ditandai dg tanda petik ",yg artinya kalimat sebelum dan sesudahnya beda konteks perkataan siapa,tidak tersambung jadi berasal dari satu orang.

Coba dilihat lagi

 

B:

Sarto Bakri baca lagi deh yang bener

 

S:

Sudah,

Roma 3

1

Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?

 

2

Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.

 

3

Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?

 

4

Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis:

 

"Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu,

dan menang, jika Engkau dihakimi."

 

5

Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah — aku berkata sebagai manusia — jika Ia menampakkan murka-Nya?

 

6

Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah dapat menghakimi dunia?

 

7

Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

 

8

Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.

______________

 

Jelas sekali disitu,yg mana perkataan paulus sendiri dan yg mana perkataan yg dia kutip. Dipisahkan dg tanda (")

Jadi, perkataan "..jika kebenaran Allah oleh dustaku.." adalah kata2 paulus sedang "marilah kita berbuat yg jahat.." adalah perkataan orang lain yg dikutipnya,yg dikatakan paulus adalah fitnahan orang lain.


BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar