Iam Muslim
Saya bangga Menjadi Seorang Muslim
Jumat, 13 Januari 2023
MENYANGGAH KAFIR : DZAT=UNSUR??
Jumat, 06 Januari 2023
BOLEHKAH MENGATAKAN 'DUNGU' KEPADA ORANG DUNGU? ''
Faidah diambil dari status facebook ustad Anshari Taslim hafidzahullah
______________
Hadits malam ini
Boleh bilang dungu kepada orang yang memang dungu dan menyebalkan.
Rasulullah pernah melakukan itu kepada Uyainah bin Hishn.
Bagaimana tidak, Uyainah bin Hishn ini memang terkenal sebagai arab badui yang kurang mengerti sopan santun. Biografinya sendiri menakutkan, dia masuk Islam pada Fathu Makkah, lalu murtad di masa Abu Bakar dan bergabung dgn Thulaihah al-Asadi yang pernah jadi Nabi palsu.
Ketika gerombolan Thulaihah ditumpas oleh Khalid bin Walid, dia ditawan dan diseret ke Madinah, lalu di jalanan diledekin anak-anak kecil, "Hei musuh Allah, bisa-bisanya kau murtad setelah beriman."
Dia menjawab, "Aku memang belum pernah beriman meski sekjap mata."
Lalu dia kembali masuk Islam dan cukup dekat dgn para khalifah bahkan Abu Bakar sempat memberikan tanah kepadanya yang kemudian dibatalkan oleh Umar,
Di masa Umar dia pernah bikin kesel Umar sampai hampir dipukul gegara masuk menemui Umar cuma mau bilang. "Hei putra Al-Khaththab, kamu ngasi kami dikit doang dan tidak berlaku adil pada kami!"
Untungnya sepupunya yaitu Hur bin Qais yang merupakan orang dekat Umar sempat mengingatkan Umar dengan ayat 199 surah Al A'raf dan mengatakan, "Dia ini termasuk jahilin", karena dingatkan dgn ayat Al-Qur`an maka Umar pun berhenti tak jadi menempelengnya.
Kisahnya ada di Shahih Al-Bukhari.
Konon Ustman menikahi anaknya, dan dia juga pernah masuk menemui Utsman dgn tidak sopan, sampai-sampai Utsman bilang, "Kalau Umar kau tentu tak berani berbuat begini." dan dia wafat di masa Utsman.
=============
Jadi ceritanya dia masuk menemui Nabi shallallahu 'alahi wa sallam nyelonong tanpa minta izin dan di situ ada Aisyah. Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, siapa itu perempuan?"
Rasulullah menjawab, "Ini Aisyah ummul mukminin."
Kata Uyainah dgn nada merendahkan, "Mau ngga aku perlihatkan yg lebih baik dari dia" maksudnya adalah istrinya sendiri."
Dalam satu riwayat dia katakan, "Mau aku tunjukkan kepada anda yg lebih cantik dari dia?"
Di riwayat lain, "Wanita yang bisa punya anak."
Bayangkan dia bilang begitu di hadapan Aisyah.
Rasulullah menjawab, "Tidak!"
Lalu Rasulullah menyuruhnya keluar dan minta izin dulu kalau mau masuk tapi dia malah menjawab, "Aku sudah bersumpah tidak akan minta izin untuk menemuai orang dari suku Mudhar."
Aisyah marah dan bertanya kepada Rasulullah, "Siapa sih orang ini?!"
Rasulullah menjawab, "Si Dungu yang ditaati kaumnya."
(هَذَا أَحْمَقُ مُتَّبَعٌ).
==============
Kisah ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir dgn sanad yg bisa dianggap hasan, karena guru Ath-Thabarani di sini adalah Ali bin Sa'id bin Basyir bin Mihran, kontroversial karena ada yg menjarh ada yg menta'dil. Silakan lihat lengkapnya di kitab IRsyad Al-Qadhi karya Syekh Nayif Al-Manshuri.
Kemudian Al-Haitsami mengatakan dalam Al Majma' "Ali bin Sa'id bin Basyir ini seorang hafizh yang banyak berkelana cuma dalam hadits dia tidak begitu kuat, sementara perawi lainnya adalah perawi kitab shahih kecuali Yahya bin Muhammad bin Muthi' dan dia tsiqah."
Ada penguatnya dari riwayat Sa'id bin Manshur sebagaimana disebutkan Ibnu Hajar dalam Al-Ishabah yaitu dari Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy dari Ibrahim An-Nakha'iy secara mursal.
Riwayat ini shahih sampai Ibrahim tapi dia mursal.
Kemudian dikuatkan lagi oleh riwayat Yazid bin Iyadh, dari Hisyam, dari ayahnya, sebagaimana disebutkan Adz-Dzahabi dalam As-Siyar, tapi Adz-Dzahabi sendiri mengatakan Yazid ini matruk.
#one_night_one_hadith
DEBAT BENARKAH AJARAN KASIH SESUAI KENYATANNYA?
ada postingan kafir yang menyerang islam lewat syariat islam jihad qital begini:
S
Sebenarnya prinsip
"jangan melawan kejahatan,jika ditampar pipi kananmu berikan juga pipi kirimu"
"Kasihi musuhmu"
Adalah nonsense dan fakta bahwa ini tidak bisa diterapkan penganut agama nasrani sejak dulu sampai sekarang.
Apalagi jika kita melihat sejarah bahwa umat nasrani termasuk umat yg paling banyak menumpahkan darah manusia,sejak perang salib,perang memberantas albigensian,inkuisisi,pembakaran tukang sihir,ilmuan di dark age,perang melawan pagan jerman,pagan indian,aztec,maya dll,perang tujuh tahun,perang napoleon,perang dunia,perang melawan terorisme(irak,afghanistan,somalia) dll
Entah berapa puluh juta manusia yg tewas ditangan umat "kasihilah musuhmu",sebagian dg keadaan paling menakutkan.
Menandakan bahwa ajaran "kasihi musuhmu" memang tidak bisa diterapkan.
A
Sarto Bakri apa yg terjadi jika tidak ada pasukan salib????? Seluruh dunia si perbudak yg wanita jd hamba sahaya hehehe betul apa betul??
S
Coba dulu belajar menulis yg benar lalu belajar menganalisa pelan-pelan..
"Seluruh dunia si perbudak yg wanita jadi hamba sahaya hehehe" itu maksudnya apa??
A
Pena langit pasukan salib ada.. Untuk menghentikan invasi pasukan muslim yg semakin meluas paham kah?? Dan klinaks perang Kristen islam ada di khilalah Turki ottoman.. Dimana pasukan pasukan salib yg menang.. Dan ottoman gagal menguasai Eropa
S
Trus dimana prinsip "kasihi musuhmu"?
"Jika ditampar pipi kirimu,berikan pipi kananmu?"
Kok nggak dipraktekkan?
A
Sarto Bakri
Ajaran Yesus adalah mengasihi Tuhan dan sesama. Bagaimana mungkin bisa mengasihi sesama tetapi membunuh sesama..
Memperbudak sesama.. Dll..
S
Pembantaian orang2 catharism;
Massacre at Béziers, (21–22 July 1209). This brutal massacre was the first major battle in the Albigensian Crusade called by Pope Innocent III against the Cathars, a religious sect. The French city of Béziers, a Cathar stronghold, was burned down and 20,000 residents killed after a papal legate, the Abbot of Cîteaux, declared, "Slaughter them all!"
https://www.britannica.com/event/Massacre-at-Beziers
Pelakunya adalah paus innocent III,seorang paus yg harusnya paham dg ajaran injil (termasuk ajaran kasihi musuhmu). Di peristiwa ini orang2 cathari yg dianggap kaum bigot dibunuh sejumlah 20000 orang atas perintah utusan pope.
Pertanyaannya,
Dimana itu ajaran "kasihi musuhmu?"
Ingat,ini dilatarbelakangi oleh agama,bukan hal2 duniawi.
Dimana prakteknya ajaran "kasihi musuhmu" dan "jika ditampar pipi kirimu berikan pipi kananmu?"
Belum kau jawab itu
Jadi sesuai fakta sejarah, ajaran "kasihi musuhmu" dan "jika ditampar pipi kirimu berikan pipi kananmu" apa diterapkan??
Sepertinya tidak.
MENDEBAT KAFIR JAHIL TENTANG TAWAF ADALAH TRADISI PAGAN
ada kafirun yang membuat postingan seperti ini:
K(kafir):
Awalnya memang praktek
PAGAN KAFIR..di lestarikan.
..apakah ini penyebab ada yg Telanjang di depan Kaabah...
dengan membawa redaksi hadist:
Sarto:
Yg thawaf telanjang di sekitar ka'bah adalah orang2 kafir jahiliyah. Sebelum kemusyrikan dibawa amr bin luhay,penganut tauhid thawaf dg berpakaian,lalu ketika islam datang maka thawaf telanjang kaum musyrik dihapus,kembali thawaf berpakaian seperti semula.
Itu tafsir al a'raf ayat 31.
Terus masalahnya apa?
Oh,rupanya si kafir ini mengira thawaf itu tradisi pagan,dan yg disorotinya adalah thawaf telanjang yg bisa disimpulkan dari kafir satu ini umat islam memodifikasi tradisi kafir.
Inilah buahnya kalau jahil murakkab tapi nekat. Ibarat kambing menubruk gunung.
K:
Lolll itu kata hadistmu..makanya jgn
cuma islam KTP
Sarto:
Kata yg mana??
"Awalnya memang praktek pagan.."
Yang bilang itu kan kamu.
Praktek yg mana?thawafnya apa telanjangnya?
Tawaf sudah dikenal sejak zaman nabi ibrahim
"Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), "Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 26)
Tuh di situ Allah berfirman pada nabi ibrahim. Disinggung juga tentang tawaf.
Artinya tawaf sudah dikenal dari zaman nabi ibrahim.
Jadi omonganmu tentang tawaf adalah tradisi pagan jelas salah besar.
Rasulullah bersabda
"...Saya melihat Amr bin Luhay di sana sedang menyeret ususnya, dan orang yang saya lihat paling serupa dengannya adalah Ma'bad bin Aktsam Al Ka'bi.
Ma'bad berkata, "Wahai Rasulullah, Apakah aku dikhawatirkan hanya karena aku serupa dengannya dia padahal dia manusia tua?" (Rasulullah ﷺ) bersabda, "Tidak, kamu adalah seorang mukmin sedangkan dia adalah orang kafir."
Husain berkata, (Luhay bin 'Amr) adalah orang pertama kali yang mengajak orang-orang Arab beribadah kepada patung.
HR ahmad
Dan masa hidupnya jauh setelah masa ismail as yg berarti masyarakat arab sebelumnya penganut ajaran tauhid.
Dan
sampai saat ini si kafir belum menanggapi postingan di atas,tetapi lebih
memilih berceracau pada postingan lain.
pada akhirnya mudah ditakar,si kafir ini levelnya jahil murakkab. Dah kafir,jahil
pula.
“adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”
QS al baqarah ayat 39
DEBAT SARTO VS BOBBY : TENTANG SUNAT DAN VALIDITAS INJIL
Lanjutan dari bagian 1
________________
B:
Dan untuk sunat ? Pada intinya adalah “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.”
Lukas 16:16 TB
S:
lihat ayat 17 nya,hukum taurat justru tidak dibatalkan walau
satu titik.
B:
Sarto Bakri “Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada
satu titik dari hukum Taurat batal.”
Lukas 16:17 TB
Maksudnya lebih mudah melenyapkan langit dan bumi daripada
membatalkan taurat kepada orang yang sudah bebal akan taurat
S
Jadi apakah sebutannya bagi orang yg menghapus satu aturan
dalam taurat,menggantinya dg istilah yg diada adakan padahal lebih mudah langit
lenyap dsripada satu titik hukum taurat itu batal?
B
Sarto Bakri salah, itu bagi orang orang fasik dan ahli
taurat. Lebih susah menghapuskan taurat dari orang seperti itu
S
Dan kenapa itu tidak bisa diterapkan juga buat paulus yg
jelas2 menghapus kewajiban sunat dan menggantinya dengan istilah lain yg
samasekali tidak berasal dari yesus?
B
“Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang
dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari
penanggalan akan tubuh yang berdosa,”
Kolose 2:11 TB
Sunat secara lahiriah saja, tanpa hati yang benar benar
ingin yang bersih itu percuma saja
S
nah,yang menganggap sunat percuma kan kalian para pengikut
paulus,istilah sunat lahiriah pun dari kalian,istilah sunat kristus pun dari
paulus. tidak didapati yesus sendiri yang membatalkan kewajiban sunat dengan
membawa istilah baru seperti sunat lahiriah.
B
Sarto Bakri “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai
kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap
orang menggagahinya berebut memasukinya.”
Lukas 16:16 TB
Zuhri La Ode seperti hadis dalam agama anda, bukankah itu
semua perkataan dan tindakan muhammad ? Bukan dari tuhan ?
S
Surat An Najm ayat 3-4
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran ) menurut
keinginannya. Tidak lain (Alquran itu)
adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
“Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya
kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk
menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak
membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab
(Alquran ) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang
belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat
besar.”
Qs an nisa 113
Sayyidah Aisyah berkata "Akhlak Rasulullah ﷺ adalah Alquran"
HR ahmad
Jadi jelas segala perbuatan nabi diarahkan Allah. Baik
berupa wahyu maupun ilham.
B
Sarto Bakri aisyah juga asumsi dia sendiri kan ?
S
Bobby Aprilyanto ya tidak lah. Pertama,aisyah hafal al
quran. Kedua,beliau istri nabi sehingga melihat perbuatan nabi sehari2.
Ketiga,dibuktikan dengan hadist yg diriwayatkannya yang termasuk paling banyak
selain hadist riwayat abu hurairah,ibnu umar dan abdullah bin amr.
Jadi validitasnya bisa dibuktikan.
Hadist jelas beda level dg alkitab. Hadist ada matan dan
sanad. Sanad ini rangkaian orang yang menerima hadist dan mereka tercatat ada
dan diketahui kehidupannya.
Sedangkan keempat penulis alkitab hanya nama2 yg dinisbatkan
tanpa bisa divalidasi. Dinisbatkan sekitar tahun 180 masehi,kurun waktu yg jauh
dari zaman yesus oleh bapa gereja. Darimana mereka mempunyai bukti bahwa
keempatnya benar2 ditulis oleh matius,markus,lukas dan yohanes?
Contoh sanad dari satu hadist:
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari
Abdullah bin Umar bin Khathab berkata, "Apabila kamu tertinggal dari rukuk
maka kamu telah ketinggalan satu rakaat."
HR imam malik
Sanadnya dari imam malik berlanjut ke nafi berlanjut ke abdullah bin umar yg mendengar dari nabi langsung.
Siapa imam malik?
Namanya malik bin anas,pendiri mazhab maliki lahir di
madinah tahun 93 H wafat tahun 179 H
Mantan budak dari abdullah bin umar yang wafat tahun 114 H
Siapa abdullah bin umar?
Sahabat nabi muhammad yang wafat tahun 68 H
Mereka semua rangkaian dari guru dan murid yg bersambung.
Bandingkan dg keempat injil matius,markus,lukas dan yohanes.
Tidak ada jalur penyampaian secara lisan,tidak ada manuskrip pendukung.
B
Sarto Bakri manuskripnya malah jelas, bukan katanya lagi
tetapi mereka melihat secara langsung, saya lebih memilih untuk melihat secara
langsung daripada kalimat katanya. Maksud saya apapun sesahih apapun hadis
tetap yang mengatakan bukan tuhan tapi muhammad sendiri ya kan ?
S
Bobby Aprilyanto
Tidak ada manuskrip injil 4 yg ditemukan yg sezaman dengan
yesus atau murid2 yesus. Manuskrip tertua yg ditemukan,papyrus 52 bertarikh
125-175 masehi,seabad lebih sejak zaman yesus dan murid2nya.
Itupun cuma fragmen berukuran sekartu ATM.
Bagaimana bisa dikatakan melihat langsung??
Bahkan injil yang 4 pun isinya bukan firman Tuhan langsung
seperti al quran tetapi kutipan2 ucapan yesus dan narasi kehidupannya,yg secara
matan/isi seperti hadist,tapi jika dilihat dari validitasnya jelas jauhh.
Injil 4 itu ibarat kitab2 sejarah,misalnya tarikh
khulafa,bidayah wa nihayah dll.
Rylands Greek P 457, manuskrib injil tertua.
Dengan ukuran segini,gimana bisa memvalidasi isi dari
seluruh kitab injil yg 4?
__________
Kamis, 05 Januari 2023
DEBAT LINTAS IMAN SARTO VS BOBBY : MEMBAHAS ROMA 3:7
ﺒﺴﻢﺍﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﻴﻢ
Pada thread di salah satu grup dialog lintas iman islam
kristen di link
https://www.facebook.com/groups/3934859099941639/permalink/5808020852625445/?app=fbl
Saya membuat tulisan sebagai berikut:
ada kesamaan antara peristiwa pasca nabi muhammad meninggal
dan nabi isa diangkat, yaitu munculnya orang2 yg mengaku punya hubungan dengan
nabi lalu membuat pengajaran yg berbeda dg apa yg diajarkan dengan nabi.
kita mengenalnya dengan paulus dan musailamah.
paulus mengaku telah bertemu dg yesus di perjalanan menuju
damaskus dan menerima mandat untuk mengajarkan kabar gembira tentang yesus.
nah, paulus ini membatalkan beberapa syariat yang
dilaksanakan yesus,satu contohnya adalah kewajiban sunat. dan kata2nya lalu
dimasukkan sebagai bagian dari kitab suci.
sedangkan musailamah,dia memang termasuk dalam delegasi kaum
yamamah yg menemui nabi,namun dia tidak bertemu nabi krn menjaga barang orang2
kaumnya.
dia lalu mengaku bersekutu dengan nabi muhammad dalam
kenabian, mengakui kenabian muhammad saw namun juga mengklaim dirinya nabi dan
membatalkan beberapa syariat islam contohnya shalat dan membayar zakat.
musailamah ini juga membuat beberapa syair yg diklaimnya
sebagai wahyu Tuhan.
ada yg menarik dari keduanya. baik paulus dan musailamah
bahwa mereka berdua sama2 'dusta'
musailamah dijuluki sebagai al kadzab dan paulus mengatakan
bahwa dia berdusta untuk kemuliaan Tuhan
Roma 3:7
3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin
melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang
berdosa ?
bedanya adalah,di mata penganut nasrani paulus adalah
seorang apostle dan martir sekaligus,ucapan2nya bahkan menjadi bagian dari
kitab suci.
sedang musailamah,kaum muslim menyebut dia nabi
palsu,pemimpin kaum murtad dan mati dalam kekafiran saat memerangi kaum
muslimin.
persamaan mereka dalam menghapus syariat agama ditanggapi
berbeda oleh orang nasrani dan orang islam. orang nasrani,sepanjang yang saya tahu
membenarkan ajaran paulus yg menjadikan sunat tidak wajib dan berimbas pada
pelanggaran 10 perintah Tuhan(membuat patung dan menyembah kepadanya,memuliakan
hari sabat) yg bahkan membuat kaum yahudi menjuluki orang nasrani sebagai
'avodah zarah'.
sedangkan untuk musailamah,sudah jelas dia melakukan
nawaqidhul islam(pembatal keislaman) dan dihukumi murtad lalu diperangi
sehingga saat dia mati,berakhirlah ajarannya dan sisa2 pengikutnya lalu kembali
kepada islam,melaksanakan sholat dan zakat kembali,sesuatu yg sebelumnya oleh
musailamah dibatalkan kewajibannya.
Wallahu 'alam
Kemudian,ada komentar menanggapi tulisan saya oleh seorang
netter nasrani bernama bobby. Selanjutnya terjadilah dialog antara kami yang
rupanya dialog tersebut berkembang yang isinya saya posting disini.
Untuk selanjutnya penulis
disingkat sebagai S dan bobby netter nasrani disingkat sbg B.
B:
“Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa
kita berkata: ”Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari
padanya.” Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.”
Roma 3:8 TB
Baca ayat selanjutnya ya, karena paulus hanya mengikuti
kata-kata para pendusta. Para munafik yang berbohong demi kemuliaan Tuhan
S:
Bobby Aprilyanto no,ayat ke 7 sebelumnya paulus tidak sedang
mengutip kata2 orang lain,tetapi itu kata2nya sendiri sejak dari ayat 1. Hanya
ayat 8 dia mulai mengutip perkataan lain dan Pada ayat 9 pun dia tidak
mengutip,baru dia mengutip lagi mulai ayat 10-18.
B:
Sarto Bakri mengikuti kata2 pendusta. Contoh ni kalo emang
gatau ya
Uang korupsi ini sungguh sangat2 nikmat, ketahuilah orang
yang kayak gitu harus diusut kpk
S:
Di ayat 7 Itu paulus sedang berbicara dengan kata2nya
sendiri,bukan mengutip atau mengikuti kata2 seseorang
Satu kalimat ucapan paulus,satu kalimat baru dia mengutip. Makanya ditandai dg tanda petik ",yg artinya kalimat sebelum dan sesudahnya beda konteks perkataan siapa,tidak tersambung jadi berasal dari satu orang.
Coba dilihat lagi
B:
Sarto Bakri baca lagi deh yang bener
S:
Sudah,
Roma 3
1
Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya
sunat?
2
Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab
kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
3
Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia,
dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
4
Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua
manusia pembohong, seperti ada tertulis:
"Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu,
dan menang, jika Engkau dihakimi."
5
Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah,
apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah — aku berkata sebagai
manusia — jika Ia menampakkan murka-Nya?
6
Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah
dapat menghakimi dunia?
7
Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah
bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
8
Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa
kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul
dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.
______________
Jelas sekali disitu,yg mana perkataan paulus sendiri dan yg
mana perkataan yg dia kutip. Dipisahkan dg tanda (")
Jadi, perkataan "..jika kebenaran Allah oleh
dustaku.." adalah kata2 paulus sedang "marilah kita berbuat yg
jahat.." adalah perkataan orang lain yg dikutipnya,yg dikatakan paulus
adalah fitnahan orang lain.
BERSAMBUNG
Rabu, 04 Januari 2023
MEMBANTAH PENYELEWENGAN PENGINJIL TENTANG "JALAN LURUS" SURAH AZ ZUKHRUF AYAT 61
Dalam beberapa dialog-dialog lintas iman baik di darat maupun di dunia cyber, kerap ditemui penginjil yang hendak membelokkan aqidah umat islam sembari memasukkan aqidah mereka. Dalam hal ini bisa ditemui salah satunya adalah tentang shirootol mustaqiim(jalan yang lurus) yang mereka belokkan maknanya kepada yesus melalui ayat ;
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf’ 43:61).
Mereka menggunakan ayat ini untuk menafsirkan ayat ihdinasshirootol mustaqiim (tunjukilah kami jalan yang lurus) pada surah al fatihah ayat 6. mereka menafsirkan bahwa jalan yang lurus itu adalah yesus,dimana mereka memasukkan aqidah mereka bahwa jalan lurus adalah mempercayai yesus sebagai bagian dari trinitas dan bahwa yesus menebus dosa umat manusia lewat penderitaannya di kayu salib,dengan muara kesimpulan bahwa jalan lurus itu adalah ‘mempercayai kekristenan’.
Benarkah demikian? Tentu saja tidak. Tafsir kacau ala orang nasrani yang samasekali tidak tahu ilmu tafsir,bahkan mungkin membaca al quran dalam bahasa arabpun mereka tidak bisa. Itu baru dari hal basic ilmu,belum dihitung dengan ketidakmampuan para penginjil tsb dalam memahami konteks dari ayat per ayat(sesuatu yang mereka sendiri tuntut dari muslim yang mengutip bible mereka agar melihat konteks per perikop).
Ada banyak bantahan terhadap serangan aqidah para penginjil ini. Saya rasa menulisnya disini akan jadi tulisan yang panjang. Saya akan membahas sedikit sekaligus menambahkan pada konteks az zukhruf ayat 61 yang jadi titik tengkarnya. Dalam hal ini saya akan mengutip tafsir dari beberapa ulama yang tentu saja menggunakan dalil dalam menjelaskan ayat tersebut,bukan ilmu cok gali cok ala para pneginjil.
Dalam tafsir al qurtubi(salah satu kitab tafsir terbaik selain tafsir at thabari dan tafsir ibnu katsir), menyebutkan bahwa firman Allah tentang isa memberikan pengetahuan tentang hari kiamat,al qurtubi mengutip pendapat ibnu abbas,abu hurairah(mereka sahabat nabi yg berguru langsung kepada nabi muhammad),adh dhahak,as suddi dan qatadah(mereka tabi’in,murid dari para sahabat nabi) berkata;
“yang dimaksud adalah kemunculan Isa a.s,dan ini merupakan sebagian dari tanda2 kiamat. Sebab Allah akan menurunkannya dari langit menjelang terjadinya hari kiamat. Sebagaimana kemunculan Dajjal merupakan sebagian tanda2 kiamat.”
Diriwayatkan dari abdullah bin mas’ud(beliau sahabat nabi yang direkomendasikan oleh nabi sendiri untuk mengajarkan al quran),dia berkata:
“pada malam Rasulullah melakukan isra, beliau bertemu dengan
nabi ibahim,nabi musa dan nabi isa. Mereka kemudian saling mengingatkan tentang
kiamat. Mereka mulai bertanya kepada nabi ibrahim tentang hari kiamat, namun
dia tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. Mereka kemudian bertanya kepada
musa,namun diapun tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. Pertanyaan
kemudian diajukan kepada Isa putra maryam. Isa berkata; “ sesungguhnya hal itu
telah DIBERITAHUKAN KEPADAKU(diberitahukan..redaksi ini berarti bahwa is as
tadinya tidak mengetahui tentang hari kiamat sebelum diberitahukan oleh Allah.
Isa jelas bukan Allah seperti sangkaan penginjil saat membawa ayat surah az
zukhruf ayat 61-penulis.) SESUATU YANG
BUKAN WAKTU TERJADINYA. ADAPUN WAKTU TERJADINYA, TIDAK ADA YANG MENGETAHUINYA
KECUALI ALLAH AZZA WA JALLA”(jelas sekali disini bahwa isa bukanlah Allah). Isa
kemudian menyebutkan kemunculan dajjal. Isa berlata “aku kemudian diturunkan,
lalu aku membunuhnya.”
HR riwayat ibnu majah pada pembahasan fitnah, bab:Fitnah Dajjal dan munculnya
isa al masih putera maryam serta ya’juj ma’juj.
Maka jelas sekali bahwa maksud dari “isa itu benar2 memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” adalah bahwa isa mendapat pengetahuan itu dari Allah, itupun sebatas pada tanda2nya saja(isa as sendiri adalah salah satu dari tanda2 tersebut). Sedangkan untuk waktu tepatnya kapan hari kiamat itu terjadi, sebagaimana kata isa as diatas yang mengetahuinya HANYA ALLAH,bukan nabi isa,bukan nabi muhammad,bukan nabi ibrahim dan nabi musa.
Menariknya kata2 di atas paralel dengan kata-kata yesus
di matius pasal 24 ayat 36:
36 “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun
yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa
sendiri."
Sedangkan untuk frasa “jalan yang lurus” bukanlah seperti anggapan penginjil bahwa itu bermaksud mengimani isa as adalah bagian dari trinitas ataupun isa as mati disalib lalu bangkit pada hari ketiga seperti kepercayaan nasrani trinitarian. Maksud dari frasa tersebut justru dijelaskan pada ayat berikutnya;
“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku. SESUNGGUHNYA ALLAH DIALAH TUHANKU DAN TUHAN KAMU MAKA SEMBAHLAH DIA, INI ADALAH JALAN YANG LURUS.”
Az zukhruf ayat 63-64
Terang benderang pada ayat berikutnya bahwa jalan yang lurus itu,shirootol mustaqim adalah MENGIMANI ALLAH ADALAH TUHANNYA ISA AS,dengan penekanan isa as agar bertakwa KEPADA ALLAH, BUKAN kepada isa as. Lalu di ayat 65,secara jelas Allah mengancam dengan kecelakaan bagi kaum yang dzalim, yang dijelaskan para penafsir al quran bahwa yang dimaksud adalah orang2 yahudi dan nasrani;
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah:
“Kelompok Yahudi dan Nasrani berbeda pendapat dalam menentukan siapa sebenarnya Isa. Apakah dia Tuhan, ataukah putera Allah, ataukah salah satu Tuhan dari tiga Tuhan (trinitas)? Kebinasaan dan azab yang pedi pada hari kiamat adalah bagi mereka yang mengingkari dan menyekutukan Allah dan tidak melaksanakan syariat-Nya.”
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
“ketika nabi isa datang kepada mereka dengan membawa risalah itu, “maka beselisihlah golongan-golongan (yang terdapat),” mereka yang berpihak pada kedustaan, “diantara mereka,” masing-masing mengatakan pekataan batil tentang nabi isa dan menolak risalah yang dibawanya kecuali oang-orang beriman yang mendapat petunjuk Allah, mereka yang bersaksi atas kerasulannya dan membenarkan apa yang dibawanya dan mengatakan bahwa nabi isa adalah hamba dan rasul Allah.
“lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-oang yang zhalim dari siksaan hari yang pedih (kiamat),” yaitu, alangkah besarnya kesedihan orang-oang zhalim dan alangkah besarnya kerugian mereka pada hari itu.”
Tafsir al qurtubi:
“tentang mereka,ada dua pendapat:
Pertama,mereka adalah ahlul kitab orang2 Yahudi dan nasrani,dimana sebagian dari mereka kemudian berselisih dengan sebagian yang lain. Pendapat ini dikemukakan oleh imam mujahid dan as suddi(tabi’in-murid para sahabat nabi).
Kedua, mereka adalah orang2 nasrani yang terbagi ke dalam kelompok nusthuriyah(nestorian),malikiyah, dan ya’aqibah. Mereka berbeda pendapat tentang isa. Yaaqibah mengatakan bahwa isa adalah Allah,malikiyah mengatakan isa adalah yang salah satu oknum dari trinitas,nutshuriyah mengatakan bahwa isa adalah anak Allah.
Jadi,sangat berkebalikan dengan klaim jalan lurus versi penginjil yang mencomot surah az zukhruf ayat 61, ayat2 selanjutnya malah jadi peluru argumen yang membantah mereka,bahkan lebih dari itu, mengancam mereka dengan siksaan pedih pada hari kiamat. Jalan lurus yang dimaksud oleh isa dalam surah az zukhruf ayat 64 adalah MENYEMBAH DAN BERTAKWA KEPADA ALLAH SEMATA,bukan menyembah dan menuhankan isa as.
Lalu siapakah orang2 yang berada
di jalan lurus itu?
Surah al fatihah telah menjelaskannya;
“(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Qs al Fatihah ayat 7
Kita lihat tafsirnya(ini tafsir sesuai kaidah ilmu tafsir,bukan cok gali cok ala penginjil);
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
“Jalannya orang-orang yang Engkau anugerahi nikmat, yaitu para malaikat, para nabi, orang-orang yang membenarkan (agamaMu), orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih”
Tafsir as-Sa'di / Syaikh
Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
“Adapun jalan yang lurus itu adalah “jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka” dari para nabi orang-orang yang benar dalam keimanan para syuhada dan orang-orang sholeh.”
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
“Mereka adalah orang-orang yang disebutkan dalam surat an-Nisa’ ayat 69-70 : “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu dengan Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah (sebagai Dzat yang) Maha mengetahui.”
Tafsir al qurtubi:
“para ulama berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dari nikmat yang diberikan oleh Allah kepada mereka? MAYORITAS ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan nimat tersebut adalah jalan para nabi,shiddiqin,syuhada, dan orang2 yang shalih. Mereka menyimpulkan itu dari firman Allah;
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu dengan Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. “
Qs an nisa ayat 69
Lalu dimana posisi kaum nasrani?
Kita lihat tafsir berikutnya;
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
..Dan “bukan” jalan orang “yang dimurkai” yaitu orang yang mengetahui kebenaran namun meninggalkan kebenaran tersebut seperti Yahudi dan semisal mereka dan “bukan” pula jalan “orang-orang yang sesat” yaitu orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena kebodohan dan kesesatan seperti orang-orang Nasrani dan semisal mereka.”
Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir / Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri et. al.
Firman-Nya, [غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ ] “Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” Maknanya, tunjukilah kami jalan yang lurus, yakni jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka. Yaitu mereka yang memperoleh hidayah, istiqomah dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, bukan jala orang-orang yang mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak, meskipun mereka mengetahui kebenaran, namun mereka menyimpang darinya. Bukan pula jalan orang-orang yang sesat, yaitu mereka yang tidak memiliki ilmu, sehinga mereka berada dalam kesesatan serta tidak mendapatkan jalan menuju kebenaran.
Kalimat dalam ayat ini dipertegas dengan kata لَا (bukan), untuk menunjukkan bahwa di sini terdapat dua jalan yang rusak. Yaitu jalan orang-orang Yahudi dan jalan orang-orang Nasrani. Juga untuk membedakan antara kedua jalan itu, agar setiap orang menjauhkan diri darinya. Karena jalan orang-orang yang beriman itu mencakup pengetahuan tentang kebenaran dan pengamalannya. Sementara orang-orang Yahudi tidak memiliki amal. Adapun orang-orang Narani tidak memiliki ilmu. Oleh karena itu kemurkaan untuk orang-oran Yahudi dan kesesatan untuk orang-orang Nasrani. Karena orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya maka dia berhak mendapatkan kemurkaan, berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu.
Sedangkan orang-orang Nasrani, ketika mereka hendak melakukan sesuatu, mereka tidak memperoleh petunjuk kepada jalannya. Karena mereka tidak menempuhnya melalui jalan yang semestinya, yaitu mengikuti kebenaran. Maka masing-masing dari mereka sesat dan mendapatkan murka. Sifat kaum Yahudi yang paling khusus adalah mendapat kemurkaan, sebagaimana firman Allah tentang mereka:
مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ
“Yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah” (QS.al-Maidah:60).
Sedangkan sifat khusus kaum Nasrani adalah kesesatan, sebagaimana firman Allah tentang mereka:
قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ
“Orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". (QS.al-Maidah: 77).
Masalah ini banyak disebutkan dalam hadits serta atsar, dan menjadikan sudah cukup jelas.
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Adi bin Hatim , ia berkata: “Datanglah pasukan Rasulullah , lalu mereka menawan bibiku dan beberapa orang lainnya. Ketika pasukan membawa mereka ke hadapan Rasulullah, mereka berbaris di hadapan Baginda. Bibiku berkata:’Ya Rasulullah, utusan telah menjauh dan anak telah terputus. Sementara aku hanyalah wanita tua. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Lepaskanlahaku, semoga Allah memberkahimu.’ Rasulullah bertanya kepadanya: ‘Siapakah utusanmu?’ Ia menjawab:’Adi bin Hatim’ Rasulullah berkata: ‘Orang yang melarikan diri dari Allah dan Rasul-Nya? Bibiku berkata: ‘Bebaskanlah aku!’ Ketika Rasulullah kembali, seorang laki-laki yang berada di samping beliau (kami mengira ia Ali ) berkata: ‘Mintalah unta tunggangan’, maka kemudian baginda memberinya. Lalu bibiku menemuiku, ia berkata:’Sungguh engkau telah melakukan suatu perkara yang tidak pernah ayahmu lakukan, sekarang datangi ia (Rasulullah ) baik kamu suka ataupun takut, karena pernah datang kepadanya seseorang kemudian diberi, ada lagi yang datang lalu diberi’. Kemudian –kata Adi- aku datangi baginda, ternyata di dekat baginda sedang ada seorang perempuan dan beberapa anak kecil. Ia menyebutkan keakraban mereka dengan Nabi . Adi berkata:’Maka aku sadar bahwa baginda bukanlah seperti raja Kisra dan Kaisar. Lalu Nabi berkata: “Hai Adi, apa yang menyebabkanmu lari ketika hendak dikatakan laa ilaaha illallaah?” Bukankah tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah? Apa yang membuatmu lari ketika hendak dikatakan Allahu Akbar, adakah sesuatu yang lebih besar selain Allah?”.
‘Adi melanjutkan: “Maka aku pun masuk Islam dan aku lihat wajah beliau berseri-seri”. Baginda bersabda: “Sesungguhnya yang dimurkai itu adalah orang-orang Yahudi, sedangkan yang sesat itu adalah orang-orang Nasrani.” Ia (perawi) menyebutkan kelanjutan hadits. Hadist ini juga diriwayatkan oleh imam Tirmidzi, ia berkata: “Hasan Gharib.”
jadi,alih-alih jalan lurus shirootol mustaqim diklaim adalah mereka yang mengimani ketuhanan yesus, yang ada mereka disebut sebagai ‘orang-orang yang sesat’ menurut al quran,hadist nabi dan para mufassirin. Ini bagaikan peribahasa “menepuk air di dulang,terpercik muka sendiri”.
Bahkan ada ancaman Allah bagi orang2 yahudi dan nasrani yang mengingkari Allah dan kenabian muhammad saw;
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”
Qs al bayyinah ayat 6
Wallahu ‘alam.